Kamis, 16 Mei 2013

SEJARAH MUSIK BLUES II

 


SEJARAH MUSIK BLUES II ( Sejarah Musik Blues )

Sesi pertama sudah saya ulas mengenai sejarah singkat tentang  musik blues versi Robert M. Baker, saya sendiri kurang yakin apakah cerita tentang sejarah singkat musik blues pada  sesi ini adalah yang terakhir? Apakah sampai sesi  ke 5? Ataukah lebih? Dan apakah suatu sejarah amatlah penting bagi sebagian pembaca? Saya tak wajib untuk menjawabnya, semua  tergantung pada hati nurani sang pembaca. (alex Pradapa)

Istilah Musik Negro adalah mencakup sebuah susunan gaya musik yang luas, artinya gaya musik ini menggambarkan sebuah perpaduan/campuran antara ciri-ciri dan kebudayaan khas Eropa  dengan Afrika Barat dan Tengah, dari gabungan  tradisi itulah akar musik blues lahir.  Beberapa pengamat dan penikmat musik bluespun  termasuk saya sependapat bahwa Musik Negro Amerika memasukkan sebuah pendekatan konseptual Afrika kedalam infrastruktur musik Eropa Amerika untuk menghasilkan sebuah musik dengan sebuah estetika yang khusus. Pengaruh-pengaruh perpaduan kebudayaan tersebut menambah perkembangan spiritual musik blues, Tradisi musik inilah (baca: Musik Negro Amerika, yaitu orang Afrika yang berwarga negara Amerika;-alex pradapa) mulai muncul sebagai sesuatu yang benar benar ada dan mempunyai ciri-ciri khas tersendiri.

Pada pertengahan abad 18 Musik Negro berkembang menjadi bentuk musik yang sakral yang dikenal sebagai musik  keagamaan. Musik keagamaan ini dinyanyikan pada  waktu atau peristiwa keagamaan bahkan tak jarang pula dinyanyikan diluar hari-hari spiritual.  Maksud dan kegunaan musik spiritual ini untuk bertujuan menggambarkan cita-cita/do’a orang Afrika dimana musik sakral ini mengijinkan seseorang untuk berkomunikasi dengan dunia luar, musik ini juga bisa memungkinkan seseorang berbicara mengenai masalah-masalah tentang suatu kehidupan yang dialami pada saat itu.

Demikian juga selama masa perbudakan di Afrika, berkembang suatu perpaduan dari lagu dan pergerakan yang dikenal dengan istilah “ring shout” (sorak sorai/teriakan-teriakan bernada) atau “shout spiritual” (teriakan-teriakan lagu keagamaan). Istilah istilah tersebut adalah sebuah bentuk dari ekspresi musik dan relegius yang dimunculkan khususnya setelah pelayanan “after service” di rumah-rumah agama atau setelah setelah acara suatu prosesi keagamaan  resmi. Musik Spiritual ini adalah musik oriental atau musik ‘panggilan dan respon/jawaban’ (seperti adat jawa bila beberapa orang mengangkat suatu benda/barang yang sangat berat, untuk agar benda tersebut terasa ringan beberapa orang menyanyikan sebuah lagu dan mereka saling bersaut-sautan:misalnya lagu “holopis kuntul baris” orang jawa pada saat itu menyakini dengan bernyanyi seperti itu benda yang diangkat akan terasa ringan:alexpradapa), musik spiritual ini diiringin suatu nyanyian/backing vocal, tepuk tangan, hentakan kaki, atau tepukan paha. Musik ‘shout’ ini lahir dari sebuah struktur keagamaan atau himne-himne yang digunakan khususnya untuk ungkapan keagamaan, musik tersebut diambil dari sisa-sisa/mengadopsi dari melodi-melodi musik  Afrika, sedang lirik dan lagu-lagunya menggambarkan peristiwa-peristiwa penting dalam kehidupan para partisipan atau pengikut suatu kelompok keagamaan.

Setelah Perang Dunia I, tentara Amerika membawa pulang musik blues, mereka tentu saja tidak mempelajari dari orang Eropa tetapi mereka belajar dari orang kulit putih dari daerah Selatan yang telah membuka diri terhadap musik Blues, dan pada saat itu bagi pasukan tentara Amerika  musik blues  tetap dianggap musik  yang rendah atau musik yang yang terpinggirkan. Baru pada tahun 1920 Musik Blues memperlihatkan diri menjadi bentuk musical yang lebih luas/profesional seperti yang digunakan oleh musik jazz, termasuk sang penyanyi  juga semakin profesional (Kamien;328) dan sejak tahun 1920 itu pulalah Musik Blues menjadi musik kegemaran Nasional , serta musik blues menjadi suatu musik milik rakyat.

Semenjak Musik Blues menjadi milik masyarakat luas di  Amerika, pendahulu Musik Blues seperti Besrie Smith masuk dapur rekaman dan kemudian di tahun 1930-an Billie Holiday berhasil menjual berjuta-juta copy Musik Blues, padahal sebelum  tahun itu , tepatnya tahun1912 Musik Blues telah masuk dapur rekaman yaitu; Rollik Handy (1912) dan ‘St. Louis Blues’ (1914) (majalah Kamien;518),  sementara Blues Instrumental telah direkam pada awal 1913, Mamie Smith juga merekam lagu blues “Crazy Blues” ditahun 1920.           Penyebar luasan dan booming ketenaran musik Blues memiliki dampak vital pada musik Jazz, hal ini juga merupakan popularitas awal dari musik Jazz, yang telah membuat proses perekaman Musik Blues ditempat pertama menjadi hal yang nyata, dan ini membuat mungkin penerapan musik blues kedalam tubuh musik Jazz sebaik aliran Pop (Priestly:10).  sekian terimakasih : the blueses.blogspot.com



 Sejarah dan tokoh blues /editan
 Jember 14 mei 2013
           

1 komentar:

  1. YUK JOIN DAN MAINKAN POKER DAN DOMINO ONLINE BERSAMA ZOYA99.COM
    DAPATKAN EXTRA BONUS SELAMA BERMAIN DISINI
    * BONUS ROLINGAN
    * BONUS REFERALL
    DAN RASAKAN PELAYANAN CS YANG SANGAT BERPENGALAMAN HANYA DISINI
    UNTUK INFO LEBIH JELAS, SILAHKAN HUBUNGIN CS KAMI ONLINE 24JAM!!
    • Pin BBM D8B82A86
    •Pin BBM 2BE5BC31
    •Line : zoya_qq
    •WA : +85515370075accc

    BalasHapus